Pengalaman menjadi manusia selama 23 tahun dan kemungkinan besar tidak akan mungkin berubah menjadi seekor burung benar-benar luar biasa dan nampaknya tidak dapat tergantikan. Walau manusia sudah pasti tidak pernah puas dan selalu merasa kurang akan kehidupannya, tapi benar adanya menjadi manusia adalah anugerah terbaik yang Tuhan berikan. Adil tentunya. Mungkin saja banyak hewan dan tumbuhan yang memohon kepada Tuhan untuk dijadikan manusia. Hmm, tapi rasanya sih tidak mungkin yah, terlebih lagi mereka pastinya tidak terlalu paham makna bersyukur. Cuma manusia yang punya kelebihan untuk bisa mengerti makna hidupnya.
Saya adalah salah satu dari kesekian juta manusia yang sering mengeluh. Tidak pernah puas dengan berbagai impian yang sebenarnya sudah dikabulkan oleh Tuhan. Contohnya saja, saya dulu ingin sekali punya uang sendiri untuk beli berbagai barang yang saya inginkan. Dapatlah saya pekerjaan bahkan jauh sebelum saya lulus kuliah. Setelah bekerja selama nyaris dua tahun tanpa rehat, saya malah kepengin beristirahat. Menikmati hidup barang sejenak. Mungkin akhirnya dengan istirahat saya bisa kembali menulis novel-novel yang sedari dulu ingin saya tulis.
Setelah istirahat, saya malah merasa bosan. I never even once picked up my pen and write something for these past 2 months.
Contoh lainnya adalah, saya memohon selama tiga tahun untuk dipertemukan dengan seorang yang baik. Dengan cinta sejati. Bertemulah saya kemudian, hingga menikah dengannya dan saat itu saya sudah tahu kalau kebahagiaan sudah saya raih, pasti saya gak akan merasa kesepian atau depresi. Eittss...saya nggak akan bilang kalau saya tidak bahagia dengan pernikahan saya...saya justru benar-benar bahagia. Hanya saja saya sering merasa sedih karena suami nun jauh di sana, begitu rindu dan begitu merasa kesepian. Membuat saya sadar yah kalau yah itu tadi, manusia tidak pernah merasa cukup. Inginkan lagi, lagi dan lagi sampai tak tahu kapan?
Semakin parah karena saya terlalu sering melihat kehidupan orang lain via media sosial. BAHAYA SEKALI TEMAN-TEMAN! Sesungguhnya melihat kehidupan orang lain yang nampak sempurna itu benar-benar akan membuat hati semakin lelah dan akal semakin pergi ke dunia antah berantah.
Hari ini tepatnya saya merenung. I feel ridiculous. Merasa kurang dalam segala hal. Kurang senang, kurang sehat, kurang pandai, kurang berguna. Terus saya sadar lagi, manusia memang banyak kurangnya kan, tapi kenapa saya harus merasa crappy begini? Masa saya harus golar-goler setiap hari, meratapi hidup karena kekurangan, menyesali hal-hal lain yang mungkin bisa saya raih di masa lalu. Begitu saja dan gak melangkah kemana-mana.
Ih, bodoh betul!
Hari-hari buruk itu harusnya sudah berlalu. Everyone can have a bad day, but not everyday. Everyone should be able to take back their life and control it, help the life to find their meaning again. Kekurangan itu ya sudah, dikubur saja untuk belajar memberikan yang terbaik. Bukannya pupuk kompos terbuat dari kotoran? Bisa menyuburkan tanah, kan? Padahal kotoran lho~
Life shouldn't be that terrifying right? It should inspire everyone including ourselves. Even with a bunch of problems, life is still beautiful if we see it at the right spot.
So, here i am. Writing another post. Learn another thing. Drag myself into the world of happiness. I have problems and that's okay!
Post a Comment