SOCIAL MEDIA

Tuesday, December 31, 2019

2019 Bagai Kilat, Apa Saja yang Sudah Ku Perbuat?

2019 Bagai Kilat, Apa Saja yang Sudah Ku Perbuat?

Pernyataan bahwa tahun 2019 adalah tahun terberat sepanjang hidup mungkin diamini oleh banyak muda-mudi terutama yang sedang mengalami krisis kuartal hidup aka QUARTER LIFE CRISIS seperti saya. Tahun yang saya mulai dengan merayakannya untuk pertama kali (tidak bersama keluarga inti melainkan bersama keluarga suami) di Thamrin dalam hujan dan dingin yang menusuk namun sedikit menggembirakan.
Walau hidup memang menyebalkan, Saya tidak pernah punya pikiran bahwa di sepanjang tahunnya, 2019 akan saya kutuki dengan kalimat "SIALAN KAU BANGSAT!". Pun saya menyadari bahwa di tahun ini saya lebih sering berkata (dan mengetik) kata BANGSAT karena rasanya begitu memuaskan bisa menegasinya.

Apa tahun 2019 memang seburuk itu? Jangan buat saya mulai dengan pertarungan Cebong vs Kampret yang bersliweran tak hanya di media sosial tapi juga dalam ranah perbincangan keluarga serta pertemanan. Setiap kali anggota keluarga membicarakan politik dengan menggebu-gebu, saya merasa mual dan ingin marah. Bukan karena saya pilih 1 atau 2, saya tak betul-betul peduli. Saya marah pada keadaan yang dibuat oleh 'mereka' yang memang hendak mengacau.

'Mereka' telah memutus banyak tali persaudaraan. Telah menutup pintu kepercayaan seseorang yang harganya bisa sangat mahal. 'Mereka' juga telah menyakiti banyak hati dan pikiran hingga Klinik Terpadu UI, tempat saya konseling dengan Psikolog pun penuh dengan barisan orang-orang yang ingin hatinya kembali tenang. Walau saya tak tahu pasti apa insan-insan penuh harap tersebut datang konseling karena politik 2019.

Saya hanya menyimpulkan karena salah satu alasan saya akhirnya datang meminta bantuan pada psikolog adalah hal di atas. Bicara tentang konseling, tahun 2019 menjadi 'MARKING POINT' bagi saya karena dengan segenap kekuatan akhirnya melangkah untuk bebas dari derita penyakit mental.

Saya didiagnosa Cyclothymia, General Anxiety Disorder dan Trauma. Kombo sekali sampai-sampai kepanikan tiada tara mendera tanpa ampun hingga menuju ke bulan dua belas. Sembuh? Tentu tidak. Terlalu banyak ha-hal pelik yang tidak bisa saya jelaskan, karena rasanya terlalu menyakitkan.

Dunia berputar tapi tidak benar-benar menuju keseimbangan. Ada banyak nyaris yang (tentu saja) nyaris membuat kehidupan saya semakin carut-marut. Berkali-kali membohongi diri lalu pada titik balik yang ke sekian, saya sadar bahwa keinginan terbesar di tahun yang baru adalah untuk tidak lagi berbohong pada diri sendiri.

Tahun ini mungkin sangat buruk. Bahkan lebih buruk dari pada saat Ayahanda dipanggil Sang Khalik atau tahun saat saya putus cinta. Buruk karena untuk pertama kalinya saya merasa lebih sendirian dan bagian yang paling menakutkan adalah, saya suka kesendirian itu karena terasa sangat nyaman. Tahu-tahu saja saya sudah berada di dasar sumur terdalam di dunia dan saya kesulitan mencari pertolongan.

Kegelapan selalu mengiringi tetapi anehnya masih ada hal menarik di dasar sumur ini yang membuat saya bertahan paling tidak hingga tahun baru nanti. Bukan kebahagiaan yang saya cari, bukan pula terang untuk menuntun naik ke atas. Hal-hal itu menemani saya sepanjang tahun sebagai penghibur. Mereka tak segan membuat saya tertawa barang sebentar. Mereka membuat saya letih, namun letih yang menyenangkan hingga saya bisa tertidur dan lupa sejenak pada kegelapan hakiki di depan mata.

2019 berlalu bagai kilat. Baru kemarin rasanya saya merayakan ulang tahun pernikahan yang ke-dua. Dalam beberapa saat nanti, saya dan suami akan sampai ke tahun yang bisa jadi semakin berat namun tetap menegangkan (dalam hal yang baik).

2019 bukan tahun produktif, Bukan pula tahun dimana saya mencapai sesuatu seperti Nobel Prize.

2019 berlalu bagai kilat. 2020 tak terlalu dinanti.
2019 Bagai Kilat, Apa Saja yang Sudah Ku Perbuat?

Tapi saya sudah bertahan sejauh ini. Jadi....mari melangkah sedikit demi sedikit dan berbaik-baik pada diri. "Paling tidak semoga tahun ini aku tidak menyerah lagi!"

Love,


Allysa, 30 menit sebelum tahun 2020 dimulai.

Post a Comment